Komunikasi Efektif Guru
terhadap Peserta Didik, Sejawat, Orang
Tua/Wali, dan Masyarakat Melalui
Johari Window
Dalam
konteks ilmu Komunikasi, maka komunikator (source,
encoder), yaitu pihak yang mengirim
pesan, memegang peranan penting dalam
mengendalikan komunikasi, oleh karenanya untuk suatu komunikasi yang efektif,
diperlukan komunikator (seperti guru) yang senantiasa menambah khasanah mengenal
diri sendiri sebelum menjadi komunikator. Guru juga harus memiliki kepercayaan (credibility), daya tarik (attractive), dan kekuatan (power). Berikut ini akan dikemukakan
keempat persyaratan yang diperlukan untuk menjadi komunikator yang afektif,
secara berurut.
1) Mengenal
Diri Sendiri
Sebelum komunikator (guru) mengambil
inisiatif melakukan komunikasi, ia
mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu, sehingga ia mengetahui hambatan yang
mungkin terjadi yang berasal dari dalam dirinya. Misalnya berdasarkan kekuatan
dirinya, komunikator memilih komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan, atau
mengkombinasikannya. Joseph Luft dan Harrington Ingham (Cangara, 2009) mengenalkan
konsep “Johari Window”. Menurut konsep Johari Window tersebut, setiap manusia
mempunyai empat kaca jendela, yaitu wilayah terbuka (open area), wilayah tersembunyi (hidden area), wilayah tidak dikenal (unknown area), dan wilayah buta (blind area). Keempat wilayah tersebut digambarkan sebagai
berikut:
Information
known Information unkown
to self to self
Open Area
|
Blind Area
|
Hidden Area
|
Unknown Area
|
Information
Kown
to
others
Information
Unknown
to others
Open
Area : Wilayah terbuka merupakan wilayah yang diketahui oleh subjek (misalnya
guru) tentang dirinya, misalnya kekuatan dan kelemahan dirinya, bakatnya,
minatnya, kesukaannya, kebaikannya. Demikian
pula orang lain mengenal diri subjek (misalnya siswa, sejawat, orang tua/wali siswa).
Blind
Area : Wilayah buta merupakan wilayah yang tidak diketahui oleh subjek, akan tetapi diketahui oleh orang
lain.
Hidden Area: Wilayah tersembunyi merupakan wilayah
yang diketahui oleh subjek, namun
tidak diketahui oleh orang lain.
Unknown Area: Wilayah yang tidak
diketahui oleh subjek maupun orang lain.
Keempat wilayah jendela tersebut
dalam kaitannya dengan komunikasi yang efektif (komunikasi yang mengena), dikemukakan
sebagai berikut:
a)
Komunikasi yang mengena memerlukan kemampuan
mempertemukan karakteristik (seperti keinginan, sifat, motivasi, kelemahan,
kelebihan) yang dimiliki oleh orang lain dengan karakteristik yang dimiliki
oleh diri sendiri. Jika di dalam komunikasi tidak terdapat kesesuaian, misalnya
subjek mendesakkan keinginan dirinya pada orang lain, maka komunikasi akan
terganggu, bahkan terhambat. Untuk dapat mempertemukan subjek (guru) (yang
mempunyai karakteristik dirinya) dengan orang lain (siswa, sejawat, orang
tua/wali siswa) yang juga memiliki karakteristik dirinya, maka wilayah open area harus diperluas. Digambarkan
sebagai berikut:
Information
Information
kown to self unknown
to self
Open Area
|
Blind Area
|
Hidden Area
|
Unknown Area
|
Information
Kown
to others
Information
Unknown
to others
b) Sesuai dengan perluasan wilayah open
area, maka komunikasi akan mengena jika unknown
area diperkecil. Unkown area yang
kecil, akan memudahkan subjek untuk melakukan komunikasi yang tepat.
c) Meletakkan hidden area yang over disclose (terlalu mengungkap yang seharusnya tersembunyi) dan hidden area yang under disclose (terlalu menyembunyikan yang seharusnya terbuka)
secara tepat. Perilaku over disclose misalnya, subjek membuka
problem rumah tangganya pada sembarang orang, dan under disclouse misalnya, subjek menutup rapat kelemahan dirinya
yang seharusnya dikemukakan pada orang tertentu agar komunikasi dapat
berlangsung harmonis. Misalnya sifat guru yang selalu menuntut siswa mampu
berpikir cepat.
d)
Memahami bahwa unknown
area adalah wilayah yang paling kritis dalam komunikasi, yang kerap
menimbulkan persepsi yang salah, konflik, dan putus komunikasi. Wilayah ini
harus dicermati sebagai wilayah yang seringkali menjadi sumber permasalahan
komunikasi. Jika muncul permasalahan, maka subjek mempelajari dari sisi unknown area sehingga menjadi open area. Pembukaan diri dilakukan
secara terus menerus.
Cara memperluas open area dapat
dilakukan dengan cara:
a)Menerima masukan-masukan atau
kritik-kritik dari orang lain mengenai diri sendiri dan meminta masukan-masukan
maupun kritikan positif dari orang lain.
b) Subjek menyesuaikan/menyocokkan diri
dengan nilai-nilai, norma-norma, hukum-hukum yang berlaku
Tiga Contoh games
yang dapat dilakukan.
Contoh
games 1:
Judul : Tanda Tangan
Tujuan : Siswa mengenal dirinya sebagaimana
dikenal oleh orang
lain.
Waktu : Sekitar 30 menit
Tempat : Ruangan yang cukup luas untuk bergerak
dan berjalan
Bahan : Lembar tanda tangan dan pensil/pena
untuk setiap siswa
peserta.
Prosedur :
(1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang
akan dilakukan suatu permainan yang
akan
memberi pemahaman terhadap sesuatu, kepada siswa
(2) Guru membagikan lembar tanda tangan
dan alat tulis kepada siswa
(3) Guru meminta siswa melaksanakan
instruksi pada lembaran yang telah
dibagikan, dan guru memberitahukan bahwa
siswa diberi waktu selama 3 menit untuk memperoleh 10 ciri atau sifat yang
menggambarkan dirinya, yang dipandang sesuai dengan pandangan atau penilaian
siswa lain. Siswa hanya boleh meminta satu sifat (satu tanda tangan) dari sifat
yang dipandang sesuai oleh siswa lain.
(4)
Ketika hampir seluruh siswa telah menyelesaikan tugasnya, guru menghentikan
kegiatan mencari tanda tangan tersebut.
(5) Siswa yang belum memperolah 10 tanda tangan, diminta untuk menanyakan
persetujuan atau ketidaksetujuan siswa-siswa lain. Siswa meminta persetujuan atau ketidaksetujuan dihadapan
seluruh siswa.
(6) Guru menjelaskan makna dari permainan
Lembar Tanda Tangan:
Lembar Tanda
Tangan
Petunjuk:
1. Pilih 10 ciri atau sifat berikut ini
yang menurut anda menggambarkan diri anda,
kemudian tandatangani masing-masing sifat
tersebut pada kolom sebelah kiri
yang tersedia.
2. Tanyakan pada teman anda apakah ia
setuju atas ciri/sifat yang menurut anda
menggambarkan
diri anda. Jika teman anda setuju, maka ia memberi
tandatangannya pada kolom sebelah kanan, pada ciri/sifat yang ia
setujui. Satu
orang teman hanya boleh memberi persetujuan pada satu buah ciri/sifat
anda.
3. Anda diberi waktu sangat terbatas, oleh
karenanya selesaikan tugas anda
secepat mungkin.
Tanda Tangan Anda
|
No.
|
Ciri/Sifat
|
Tanda Tangan
Teman Anda
|
1
|
Terbuka
|
||
2
|
Datang tepat waktu
|
||
3
|
Terlambat bangun pagi
|
||
4
|
Pemalu
|
||
5
|
Senang minta bantuan
|
||
6
|
Percaya tahyul
|
||
7
|
Mudah tersinggung
|
||
8
|
Tertutup
|
||
9
|
Menyelesaikan PR pada penghujung waktu
|
||
10
|
Sering marah
|
||
11
|
Malas menyikat gigi
|
||
12
|
Pemarah
|
||
13
|
Suka memakan makan kecil (ngemil)
|
||
14
|
Menikmati musik
|
||
15
|
Ikut berpergian bersama orang tua
|
||
16
|
Menarik dipandang
|
||
17
|
Cengeng
|
||
18
|
Berhati-hati
|
||
19
|
Senang memelihara kembang/bunga
|
||
20
|
Senang bekerja dalam kelompok
|
Contoh
games 2:
Judul : Saya – Anda
Tujuan : Siswa mengenal temannya
Waktu : Sekitar 30 menit
Tempat : Ruangan kelas
Bahan : Kursi duduk
Prosedur :
1. Masing-masing sepasang siswa duduk
berhadapan
2. Seorang siswa dari pasangan menyebut
satu sifat/ciri dirinya, dengan dimulai
kata: Saya ...
3. Seorang siswa yang lain dari pasangan
tersebut menyebut satu sifat/ciri diri
teman dihadapannya, dengan dimulai oleh kata: Anda ...
Demikian
dilakukan oleh pasangan Jumlah menyebutkan bebas, misalnya
sampai
3 , 5 ciri/sifat.
4. Kegiatan yang sama dilakukan oleh
pasangan-pasangan siswa lainnya.
5. Guru menjelaskan makna dari permainan
Contoh games
3:
Judul : Bahasa Nonverbal (Bahasa Tubuh)
Tujuan : Siswa mampu memahami perasaan orang
lain
Waktu : Sekitar 30 menit
Tempat : Ruangan kelas
Bahan : Kursi duduk
Prosedur :
1. Siswa mencari pasangannya
2. Pasangan siswa duduk berhadapan atau
berdiri berhadapan
3. Satu anggota pasangan menyampaikan
perasaannya secara nonverbal (bahasa
isyarat) kepada pasangannya.
4. Pasangan menyimpulkan perasaan yang
diperlihatkan oleh pasangannya,
misalnya perasaan marah kepada teman, perasaan sedih karena sahabat
pergi,
perasaan
lucu.
5. Pasangan pemberi isyarat mengemukakan
perasaannya
6. Pasangan mengomentari jika terjadi
perbedaan penafsiran perasaan.
Demikian dilakukan oleh masing-masing pasangan siswa.
7. Guru menjelaskan makna permainan.
Selain
konsep Johari Window, Weaver (1978) mengenalkan empat konsep diri, yaitu self awareness, self acceptance, self
actualization, dan self disclose. Self awareness adalah kesadaran diri
tentang siapakah aku, dimana aku berada, bagaimana orang lain memandang diriku.
Self acceptance adalah penerimaan
atas kenyataan diri, dan self
actualization adalah perwujudan potensi diri. Disclose adalah mengungkap diri sehingga orang lain mengetahui yang
diinginkan. Melakukan disclose
memerlukan keterampilan, sehingga komunikasi yang dilakukan memperoleh
sasarannya.
2) Kepercayaan
(Credibility)
Kepercayaan yang dimiliki komunikator (seperti orator, guru, kepala
sekolah, penyuluh) membuat khalayak mengikuti pemikiran dan perbuatannya.
Kekuatan tersebut diperoleh melalui ethos
(kekuatan karakter pribadi), melalui pathos
(kekuatan mengendalikan emosi), dan kekuatan melalui logos (kekuatan pengetahuan). Menurut bentuknya, kredibilitas
dibedakan atas initial credibility,
derived credibility, dan terminal credibility.
Initial credibility adalah kepercayaan yang dimiliki komunikator sebelum
proses komunikasi berlangsung, misalnya pembicara yang mempunyai nama besar,
mendatangkan banyak pendengar. Contohnya, kepala sekolah yang mengontrol datang
ke kelas, membuat siswa lebih tertib. Derived
credibility adalah kepercayaan yang dimiliki oleh komunikator pada saat
komunikasi berlangsung. Ekspresi pendengar seperti tepukan tangan. Terminal credibility adalah kepercayaan
yang diperoleh setelah komunikator menyampaikan
pembicaraan/pidatonya. Kepercayaan terhadap komunikator didukung oleh
pengetahuan yang luas tentang substansi, sikap bersahabat, dan kemampuan
melibatkan unsur sistem sosial, dan budaya.
3) Daya
tarik (Attractiveness)
Daya
tarik yang dimiliki komunikator (guru, dan lainnya) akan membuat khalayak (siswa)
menaruh perhatian, simpati, dan mengikuti. Daya tarik dapat bersumber dari
adanya kesamaan (similarity), familiarity
(perasaan dekat), liking (perasaan
menyukai), dan fisik (cantik, menarik, ganteng, gagah). Perasaan kesamaan,
perasaan dekat, perasaan suka pendengar pada komunikator didapat dari bahasa
yang sama, suku yang sama, seagama, satu daerah asal, satu partai, kesamaan
ideologi, dan keramahan pribadi. Siswa sering menyukai guru bahasa Inggeris
yang ramah-menarik, yang selalu tersenyum pada saat mengajar. Siswa suka
berkomunikasi pada guru BK oleh karena guru BK penuh penerimaan, penuh pengertian,
dan selalu tampil simpati.
4) Kekuatan/Kekuasaan
(Power)
Komunikator yang mempunyai kekuasaan akan
lebih mudah mempengaruhi orang tujuannya. Misalnya guru Matematika lebih mudah
mempengaruhi siswa dalam pelajaran
Matematika daripada guru bahasa.
Di
samping komunikasi efektif yang dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa,
sejawat, orang tua/wali siswa, maupun individu lain di masyarakat, yang telah
dikemukakan di atas (yaitu mempunyai pengenalan
diri, kepercayaan diri, daya tarik, kekuasaan), hal lain yang dapat dilakukan
oleh guru agar komunikasi guru terhadap siswa, sejawat, orang tua/wali siswa,
maupun terhadap masyarakat luas adalah dengan melakukan hal berikut:
1) Berinteraksi dengan menggunakan bahasa (verbal) yang jelas, tepat, dan
mengikuti kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia yang benar
2)
Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulisan yang benar
3) Mengkombinasikan bahasa lisan dan bahasa
tulisan, agar informasi (pesan) yang hendak disampaikan mencapai sasarannya.
4)
Melengkapi keterampilan berbahasa lisan dan tulisan dengan
keterampilan
bahasa nonverbal
5)
Senantiasa melatih diri meningkatkan keterampilan berbahasa lisan,
tulisan,
dan bahasa nonverbal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar